Peranan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


PERANAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Permasalahan yang sedang gencar dinegeri kita ini adalah masalah “Korupsi”. Bila bicara soal korupsi itu tidak ada hentinya. Para pejabat dari mulai tingkat rendah sampai tingkat tinggi sepertinya tidak takut dan tidak ada kapoknya berbuat hal yang sangat merugikan banyak orang itu. Mungkin karena hukum dinegeri ini kurang membuat mereka jera sehingga mereka tidak ada rasa takut dari pengalaman yang sudah-sudah. Kesenangan dunia sudah membutakan akal sehat mereka, yang mereka pikirkan hanya kepentingan nafsu dan duniawi. Yang paling tidak habis pikir oleh kita, mereka yang berbuat korupsi itu merupakan orang-orang yang dipercaya, orang-orang yang seharusnya bisa menjaga kepercayaan pemimpinnya terutama kepercayaan rakyat. Padahal sekecil apapun mereka memakan uang rakyat atau bukan yang menjadi hak nya itu merupakan hal yang sangat dibenci ALLAH SWT. Selain itu koruptor yang seharusnya dihukum (dipenjara) malah berkeliaran, berlibur ke tempat yang mereka mau.
Dari situ sudah terlihat bahwa hukum dinegara kita ini tidak adil, bisa dibeli oleh orang-orang yang mempunyai jabatan dan kaya raya. Pemerintah pun sampai saat ini masih kebingungan dengan kondisi dinegara ini, dengan diadakan nya KPK, para koruptor bukannya berkurang malah semakin bertambah saja. Dan berbagai macam masalahnya. Ada yang korupsi pajak Negara, suap-suap daging impor, dan masih banyak lagi. Lalu sampai kapan ini semua berakhir? Sebab rakyat lah yang terkena imbasnya, imbas dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang bisa nya hanya menghabiskan uang Negara yang tentunya membuat rakyat semakin menderita apalagi dengan kondisi saat ini.

Jadi seharusnya dan semestinya orang-orang semacam koruptor itu dihukum dengan hukuman yang setimpal, buat mereka menjadi jera, supaya tidak ada lagi orang-orang yang memakan uang rakyat dan lebih mementingan kesenangan diri sendiri nya saja. Yang mereka rugikan bukan hanya Negara tetapi rakyat juga. Karena dijaman yang sudah merdeka ini rakyat masih saja merasa dijajah oleh Negara sendiri gara-gara ulah manusia yang tidak bertanggung jawab salah satu nya para koruptur itu. Jangan seperti kisah “si penjahat pajak”, sudah tahu harusnya dia mendekam dipenjara tapi dia malah pergi berlibur dan melakukan yang semestinya tidak dilakukan orang yang selayaknya berada dalam penjara. Dan menurut saya KPK tidak boleh berhenti “memburu si tikus hitam itu”, karena menurut saya walaupun tempatnya dipelosok,jabatan nya tidak seberapa, tapi kalau ada sedikit celah untuk korupsi siapa sangka? Tentu kita sebagai masyarakat Indonesia harusnya saling membantu bila ada hal-hal yang berbau korupsi, segeralah laporkan pada pihak yang berwajib. Jangan mau saja menerima uang suap agar tutup mulut, kalau kita benar mengapa harus takut? Karena dari suap-suap kecil itulah awal dari munculnya korupsi, berawal dari kebohongan kecil dan menjadi sebuah kebohongan yang besar yang sangat merugikan Negara dan rakyat. Saking dibutakan nya dengan uang para koruptor tega membohongi orang-orang yang mereka sayangi, diluar sana mereka berpoya-poya menghamburkan uang, membagikan harta-harta mereka pada wanita-wanita yang tentunya hanya memanfaatkan kekayaan mereka saja. Padahal mereka sudah berkeluarga, sudah mempunyai anak dan istri. Tetapi mungkin yang ada dalam pikiran mereka hanyalah untuk kesenangan diri sendiri saja, kesenangan yang bersifat nya hanya sementara dan ternyata sangat merugikan bagi dirinya sendiri.




Andai saja pada diri masyarakat Indonesia khususnya para koruptor itu tertanam Pancasila, mungkin semua hal yang tidak diinginkan itu tidak akan terjadi. Karena pancasila merupakan pedoman untuk hidup agar kita menjadi masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Seperti halnya yang dijelaskan pada sila ke-1 yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa” yang berarti kita bebas memilih agama yang sudah diakui oleh Negara Indonesia, dan tentu nya disetiap agama manapun pasti menyuruh kita berbuat hal yang berbau kebaikan dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri terutama orang lain. Lalu sila yang ke-2 yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang berarti mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Kemudian sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia” yang berarti cinta bangsa dan tanah air, menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan. Selanjutnya sila ke-4 yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan” yang berarti dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama. Lalu yang terakhir sila ke-5 yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang berarti kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat, melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnnya.
Sudah jelas terlihat dari masing-masing sila nya, jika masyarakat Indonesia dapat menanamkan kelima sila tersebut maka negeri kita ini akan terhindar dari kejahatan, pertengkaran, dan masih banyak lagi. Pancasila yang lahir pada tanggal 1 Juni 1945 tersebut terdiri dari dua kata sanskerta yaitu panca yang berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Jadi mulai saat ini jangan menyepelekan Pancasila, bacaan yang setiap upacara kita bacakan bersama-sama jangan hanya untuk dibaca saja tetapi terapkan dan tanamkan pada diri kita masing-masing, sebab tidak ada rugi nya jika kita berguna bagi orang lain dan bangsa kita sendiri dengan hal-hal yang berbau kebaikan, jangan sampai kita merugikan diri sendiri apalagi orang lain karena dalam diri kita tidak tertanam jiwa Pancasila, sosial yang tinggi dari sabang sampai merauke dan akhlak yang mulia.




                                                  

0 komentar:

Posting Komentar